Kamis, 27 November 2014

She's the granny punk
Nenek terbaring sakit, saya pun bingung. Pasalnya nenek terbilang orang yang menyebalkan, ia tidak pernah mau bicara tentang penyakitnya. Kemarin pagi saja, ia pergi ke rumah sakit sendiri, sementara dirumah ada saya dan Om Ijal. Saya tau kondisinya tidak memungkinkan untuk pergi namun ia memaksakannya. Ketika saya tegur, ia hanya menjawab, "Naik motor kena angin." Saya tau itu bukan alasan, ia hanya tidak mau merepotkan.

Nenek memang pribadi yang keras kepala. Beberapa minggu yang lalu, kami serumah dibuat geger oleh kehilangan dia. Ante Cia yang sedang menginap membangunkan saya untuk menanyakan dimana nenek. Saya yang habis begadang karna tugas, menjadi kaget dan tidak merasa melihat nenek. Om Ijal pun tidak ada, karna sudah berangkat ke luar kota. Ante Cia segera menghubungi kakak-kakaknya. Saya menghubungi Putri, menanyakan apa nenek ke Garut atau tidak. Jawab Putri "Tidak". Namun selang beberapa jam kemudian, sekitar pukul 14.00, Putri BBM saya dan bilang "Aa, nenek udah sampe di Garut". Saya dan Ante Cia pun bernafas lega sekaligus takjub. "Ante aja takut ke Garut sendiri. Dasar nenek," ucap Ante cia.

Balik ke Nenek yang sedang sakit. Tadi pagi saja, ia masih menawarkan saya makanannya yang dibawakan oleh Ante Yuli. Saya sedikit kesal diperlakukan seperti raja. Lagipula, kondisi Nenek sedang sakit, jangan bebani diri mengurusi orang lain untuk sementara. Saya rasa saya bisa menghandle semuanya, itu terbukti saya masih seperti biasanya sejak pindahnya Mama ke Garut beberapa bulan silam.

Yah tapi itulah Nenek, saya sadar Nenek adalah tipe orang yang menyebalkan (merasa kerjaannya adalah kerjaannya, kerjaan kalian adalah kerjaan dia), keras kepala, tidak mau merepotkan orang lain, sekaligus penuh kasih sayang terhadap cucu-nya.

Semoga cepat sembuh ne.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar