Dalam hidup, semakin bertambahnya usia dan semakin banyaknya aktivitas, saya semakin sadar bahwa manusia tidak bisa menjadi manusia super layaknya tokoh Marvel.
Dalam satu kesempatan, teman band saya bisa saja kesal terhadap saya karna mangkir latihan ataupun manggung. Tapi dalam waktu yang bersamaan pula, teman organisasi saya bisa saja berterimakasih atas waktu dan energi yang telah saya luangkan untuk mereka. Dilain waktu, dua hal tersebut bisa saling bertukar posisi.
Awalnya saya sempat semi-demam memikirkan solusi untuk kasus-kasus semacam itu. Pikir saya ketika itu, bagaimana caranya dalam satu waktu bersamaan saya bisa memuaskan semua orang ? Semakin saya coba, semakin saya pikirkan, dan semakin saya pusing sendiri. Jelas saja saya pusing, karna saya tidak mau teman-teman menilai saya tak bertanggung jawab.
Namun semakin hari, saya sadar bahwa siapa-lah saya. Saya bukan Tony Stark, bukanpula Superman. Saya tak bisa memprioritaskan banyak hal dalam waktu bersamaan. Semakin pula saya sadar bahwa ternyata dalam hidup harus ada sesuatu yang perlu dikorbankan. Yah paling tidak, jika kita masih bersih keras untuk tidak mengorbankan apapun. Setidaknya tolak dan tidak menjanjikan apapun di awal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar