Tenanglah kawan, semua bukan salah mu. Aku tau kau hanya ingin melakukan yang terbaik untuk sekitar mu. Kamu tidak mau mengecewakan siapapun yang dekat dengan mu. Aku juga tau kau telah optimal dalam semuanya. Mereka hanya paham dengan sesuatu yang nampak akan mu, fisik, dan jasmani mu. Tapi tidak dengan batin dan jiwa mu.
Aku tau kau lelah setengah mati menghadapinya. Tapi kau adalah pribadi yang terlihat lemah namun kuat, bukan ?
Kebencian bukan untuk mereka, meski kadang mereka salah tafsir dan menyangka itu untuk mereka. Sekali lagi, aku tau kau hanya ingin melakukan yang terbaik untuk semuanya. Tapi tenang lah kawan, sehingga kau dapat berpikir jernih barang sedetik. Kau hanya hanyut dalam keinginan mu berbuat baik pada semuanya. Kau tak bisa prioritaskan diri mu untuk semuanya. Kau lupa dengan diri mu sendiri. Tenang.. tenanglah.. kawanku.
Kelelahan mu timbul karna perkara niat baik mu sendiri. Perlahan kau mesti menjadikan satu hal yang harus diprioritaskan. Jangan kau lahap semua, coba lihat kini kau tersendak. Tak enak bukan ? Yah!
Cukup bulan ini saja kau seperti ini. Atur waktu mu sebaik mungkin. Perlahan kau akan mendapatkan apa yang kau khendaki. Tetaplah tanpa pamrih dan berlalu dengan suka cita. Semua akan ada masanya. Semua harus dilalui sesuai kadarnya.
Teruslah merasa sendiri seperti ini. Agar kau tak mudah menyerah dan manja bergantung pada orang lain. Kau akan memetik hasil di kemudian hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar