Minggu, 20 Desember 2015



Karl Marx pernah berujar bahwa, "Agama adalah Candu", menurutnya masyarakat menjadi tidak maju dan bersikap rasional. Lalu pada satu kesempatan mata kuliah Sosiologi Komunikasi saya mendiskusikan hal ini bersama bu Dara (acuan pemikiran sosiologinya banyak dari marxisme), kita sepakat bahwa apa yang dikatakan Marx tidak lagi relevan. Sebabnya kini masyarakat mempunyai candu baru, memiliki tuhan baru, apalagi kalau bukan televisi.

Televisi berserta tayangannya tanpa disadari memisahkan kita pada realitas sosial yang sebenarnya. Juga memberikan khalayan yang postif tapi tak jarang negatif. Ketika kita sedang diterpa masalah asmara yang kemarau, lalu televisi menayangkan sinetron FTV dengan kisah yang irasional tentang mudahnya mendapatkan pasangan hidup. Lalu menstimulan otak kita untuk optimis mendapatkan pasangan. Ketika kita diterpa masalah peliknya ekonomi, televisi menyajikan tayangan sarat motivasi. Lalu menstimulan otak kita untuk menerima nasib dan memberkatinya sebagai bagian takdir. Semua itu yang kemudian tanpa sadari telah berhasil mengontrol otak lalu hidup kita sendiri.

Lantas apa hubungannya dengan lagu Danilla yang saya sematkan di atas ? Sebab lagu tersebut mempunyai tendensi yang menyerupai televisi sebagai candu, untuk saya pribadi. Selain efek tentram yang bersemayam ketika mendengarkan suar vokalnya yang lembut, beat musiknya yang melambai menstimulan saya, seakan hidup ini tidak terjadi apa-apa. Pada kenyataannya tidak seperti itu. Ini hanyalah efek delusi yang saya dapatkan dari mendengarkan lagu tersebut. Lebih jauh lagi, lagu tersebut memberikan gambaran yang sangat jauh pada saya tentang hidup. Bahwasanya saya kelak akan hidup dikaki bukit, menghabiskan waktu dengan membaca, menonton film, mendengarkan musik, lalu menulis. Hidup saya terasa tentram jauh lebih tentram dari sekarang. Tapi itu hanyalah imajinasi, efek stimulanasi dari lagu ini saja. Pada kenayataannya (lagi) saya masih hidup dalam getirnya nafas zaman sebagai seorang anak pertama dan mahasiswa tingkat akhir.

Lagu adalah candu!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar