Senin, 21 September 2015

Saya tertipu oleh mereka, juga oleh stereotip yang dibangun untuk mereka. Yah, Black Sabbath selalu diasosiasikan sebagai band rock/metal yang menyembah setan. Paman saya, seorang penikmat dangdut sejati, pernah bilang bahwa musik metal itu sesat. Oke, mungkin ada metal yang benar begitu karna mengadopsi paham satanisme. Tapi ada juga yang tidak.

Bicara soal Black Sabbath yang mendapatkan label band sesat, awalnya saya mengamininya juga. Terlebih saat band Inggris ini mengeluarkan single 'God is Dead', astaga. Ketika itu saya sudah berada di fase mulai kembali mempercayai kehadiran tuhan namun disisi lain saya penggemar mereka. Lantas saya mulai merasa risih dengan band idola satu ini.

Tapi setelah saya membaca lirik mereka. Ternyata asumsi saya salah besar. Mereka tidak sedang memplokamirkan bahwa tuhan telah mati. Namun sebaliknya, mereka mempertanyakan apakah tuhan sudah mati ? Lalu mereka menjawabnya sendiri dengan berkata bahwa mereka tak percaya bahwa tuhan telah mati.

Pemilihan judul lagu yang kontroversional tersebut, saya taksir adalah akal-akalan produser untuk menarik massa penggemar mereka. Yah, seperti kita tau bahwa penggemar musik metal menyukai sesuatu yang berhubungan dengan ketiadaan agama. Sehingga pemilihan judul memang di setting sebagai umpang untuk menarik keuntungan semata. Tapi jika penafsiran saya itu benar, Black Sabbath telah menjebak banyak metal head yang bangga mengatakan bahwa tuhan telah mati untuk kemudian mempercayai tuhan memang ada dan tak pernah mati.

Sekali lagi, Black Sabbath memang keren. Mereka tau apa yang sedang mereka lakukan.



"Do you believe a word, What the Good Book said? Or is it just a holy fairytale And God is dead ? But still the voices in my head. Are telling me that god is dead. The blood pours down. The rain turns red. I don't believe that God is dead"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar