Rabu, 30 September 2015

Saya pikir time management telah disusun dengan baik. Saya kira dalam waktu kurang-lebih 24 jam saya bisa menyelesaikan tiga aktivitas sekaligus: kuliah-kerja-organisasi. Yah saya bisa menyusun waktu sedemikian rupa, pun mengakalinya agar ketiganya dapat berjalan kondusif. Pada akhirnya memang sejauh ini semua terkendali. Sialnya saya lupa aktivitas tidak hanya tiga itu saja, saya lupa meluangkan waktu untuk bebenah rumah, minimal lantai dua -tempat saya tinggal-.

Sekarang kondisi lantai dua tidak ubahnya gudang, debu ada menempel disetiap sudut. Bahkan pakaian bersih berserakan dimana-mana, kasurpun sama nasibnya. Siapa yang mau diandalkan selain diri sendiri, Papa dan Om punya tanggung jawabnya masing-masing, dan kami tak punya pembantu. Seharusnya akhir pekan bisa menjadi hari bersih-bersih, tapi selalu diisi sama agenda lain, seperti belakangan ini akhir pekan saya hectic menggarap foto dan video pra-wed nya Giring, kalau tidak masih dengan Aspirasi.

Hal ini yang luput dari perhitungan waktu saya. Sehingga kondisi seperti kapal pecah ini harus diterima dengan lapang dada.

Saya jadi paham kenapa orang-orang itu rela menyisihkan penghasilannya untuk membayar orang lain untuk sekedar bersih-bersih. Tapi tak mungkin saya tiru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar