Selasa, 23 Desember 2014

Gila..gila.. saya hampir gila. Betapa tidak, tugas meluap bagaikan air bah yang tak bisa terbendung. Seantero tugas mulai dari Jurnal TV, Cetak, MPK, dan Multimedia sungguh menikam kepala tanpa henti. Belum lagi tugas di Aspirasi. Belum lagi menghadapi diri sendiri, ah ini yang paling sulit. Waktu seakan berputar cepat bahkan lebih dari biasanya. Ini akhir tahun yang menggemaskan. Walaupun tidak semencekam tahun lalu. Demi apapun yang kita sembah, saya ingin muntah.

Semua teman yang saya temui, sudah jauh hari seperti dendam. Jika libur tiba, maka mereka akan nikmati waktu dengan sebaik-baiknya. Yah, saya rasa kita semua butuh liburan. Kita jenuh oleh rutinitas.

Berkat hadiah tugas yang maha-dahsyat ini, saya urungkan niat untuk pulang ke Garut dan sepertinya mama memakluminya. Mungkin selepas UAS saya baru bisa pulang kesana. Saya tak bisa membendung rindu lagi pada mereka semua yang jauh di sana. Saya rindu kangkung dan tempe buatan mama. Lagi pula saya tak punya budget jika harus pulang pada Desember ini. Mengeluhkan hal ini ke mama sama halnya bunuh dia perlahan. Syukurnya tugas memang lagi banyak, jadi saya kambing-hitamkan saja tugas.

Kemarin lalu, saya menonton film Belenggu karya Upi. Film yang memutar otak. Saya pernah memikirkan plot seperti pada film itu. Dimana kita melakukan sesuatu namun tanpa sadar lalu meratapinya seakan ada seseorang yang melakukannya padahal orang tersebut adalah kita sendiri. Menontonnya benar-benar seperti mebayangkan imajinasi kita menjadi nyata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar