Ada yang menggembirakan di Minggu ketiga Desember ini, karna besok CBA akan rekaman sebagai teaser untuk album berikutnya. Ada tiga materi yang akan saya dan teman-teman rekam. Ada yang berbeda pada rekaman kali ini yakni kami telah membuang unsur hardcore oldschool yang sempat melekat di musik CBA selama 5 tahun terakhir. Kali ini CBA memainkan Punk Rock ala CBA tentunya. Masih sulit untuk mendeskripsikan seperti apa musiknya, walaupun kami sendiri yang merancangnya. Hal tersebut karena tidak ada band khusus yang menjadi referensi. Jika boleh dibilang saya ingin sekali menyebutnya sebagai Revival Punk Rock.
Selain itu, penulisan lirik saya pun lebih eksploratif. Saya memang sengaja untuk tidak pernah menulis lirik dengan gaya ataupun tema yang sama dengan sebelumnya. Saya selalu ingin mencoba hal yang belum terjamah. Untuk kali ini, Iwan Fals dan Jim Morrison benar-benar mempengaruhi kreatifitas saya. Pada tiga materi tersebut, saya lebih banyak melakukan gaya penulisan bercerita. Hal tersebut untuk menghindari dari kesan menggurui, yang mana memang tak pernah saya inginkan. Ada tiga judul yang saya tulis antara lain:
1. Rocky Never Been Felt Rock
Meski judulnya memakai bahasa Inggris namun konten lirik lagu ini menggunakan bahasa Indonesia. Saya tidak berhasil menemukan judul dalam bahasa Indonesia yang tepat. Lagu ini mengisahkan satu tokoh utama yaitu Rocky. Ia (Rocky) adalah anak yang taat pada kedua orang tuanya. Ia menuruti khendak orang tuanya untuk giat belajar, tidak ada waktu tanpa belajar formal tentunya. Hari-harinya hanya habis terkuras untuk sekolah dan seantero les yang diikutinya. Tidak ada waktu bermain bahkan melakukan hal yang menjadi daya tariknya sendiri (Hobby). Walaupun sebenarnya Rocky melakukannya secara terpaksa namun tetap dijalani dengan sungguh-sungguh. Meski akhirnya ia pun merasa frustasi.
Kata 'Rock' disini bukan mengacu pada genre musik ataupun arti sebenarnya yakni batu. 'Rock' yang dimaksud adalah membelot dari kebiasaan normal, atau dalam kasus ini 'Rock' mengacu pada hal-hal gila yang dilakukan atas dasar kesenangan.
Yah, Rocky butuh bersenang-senang namun ia tetap pada kontrolnya karna bagaimana pun orang tua tetaplah orang tua.
2. Out Box
Lagu ini menceritakan tentang kami (CBA) yang mencapai satu titik kebuntuan memainkan oldschool hardcore. Dengan latar belakang kegemaran musik beragam, akhirnya kami mencoba sebuah hal baru. Karna pada dasarnya musik hanyalah musik, selagi semangat dan gairah tidak berubah, tentu bukan perkara.
3. Heavenly Night
Lagu paling akhir yang saya tulis. Lagu ini menggambarkan sepasang kekasih pada sebuah malam. Disaat semua orang di negri ini sedang beradu argumen tentang pemilihan presiden yang sempat heboh beberapa bulan lalu. Sepasang kekasih ini malah menghabiskan waktu dengan berbagi cerita, mendengarkan musik favorite, dan diakhiri dengan bercinta. Mereka merasa dunia penuh dengan kepalsuan, karna kenyataan hanya tinggal ditengah-tengah gelora mereka.
Lagu ini adalah lirik paling vulgar kedua yang pernah saya tulis setelah "Just For Fun". Mengambil angle pada hubungan intim sepasang kekasih namun penuh makna dibalik semuanya. Saya senang dengan lirik ini dan merasa puas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar