Rabu, 29 April 2015

"Lari kau cepat!" teriak pria berbadan tegap. "Sebelum ku hunus belati ini!"

Seorang pria mungil berlari terengah-engah. Nafasnya menderu, keringatnya mengucur deras. Sesekali pandangannya khawatir menoleh ke belakang. Dalam hati kecilnya ia kesal bukan kepalang namun tak mampu berbuat apa-apa.

"Langkah mu melambat," ujar pria dibelakangnya. "Rupanya mau kau mati ditangan ku," ancamnya.

Pria mungil terus berlari. Wajahnya pucat pasi, sebuah perpaduan panik dan kekurangan cairan. Seharian tak ada makanan yang masuk dalam lambungnya, pantas kalau ia merasakan getir pada lidahnya. Pandangannya mulai berganda, keseimbangannya tak terjaga. Ia pun tersungkur.

"Matilah kau!" teriak pria dibelakangnya dengan semangat.

Pria mungil bersimbah darah. Dengan tertatih menahan perih, ia berkata, "Kau tikam ku sekarang. Ku habiskan kau nanti." lalu ia tiada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar