Kamis, 01 Januari 2015

Udara Depok yang sedari pagi dingin bukan kepalang, merangsang kerinduan akan sesuatu. Rasanya sudah lama sekali tidak bertemu lalu mencicipinya. Dulu kala cuaca seperti ini, saya selalu menyempatkan diri untuk silahturami. Menghabiskan malam berdua dan lebih sering bertiga. Mereka berdua adalah komposisi terbaik kala perjumpaan, suasana menjadi hangat. Kadang kita bercengkerama dengan riang, melupakan sejenak penatnya kehidupan siang.

Mama sudah pernah bilang untuk tidak main lagi dengan mereka berdua. Tapi dengan perlahan saya beri pengertian dan mama akhirnya mengerti. Karna saya tau kapan harus bertemu mereka, terlebih dengan dia. Tenang saja, saya tidak akan sampai pada titik kebergantungan. Mama sebenarnya cuma tak mau Adit mencontoh sikap abangnya. Kalau papa, sudah antipati dengan dia tapi tidak untuk dia yang satunya. Karna papa juga senang bercengkerama dengannya.

Alasan papa cukup klise kenapa antipati, yakni agama. Saya paham. Namun saya selalu yakin selama pertemuan ini tidak merugikan orang lain, tuhan tidak akan murka. Lagipula meskipun pertemuan dengan mereka mampuh membuat saya senang bukan kepalang, tidak lantas membius akal sehat saya untuk lupa jalan pulang.

Saya benar-benar rindu pertemuan itu. Terlebih dengan kau: biji-bijian malt dan hops yang berfermentasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar