Mia (Tatjana Saphira) adalah seorang gadis belia dengan segudang mimpi. Sayangnya diusia yang masih belia, ia harus dihadapkan pada kenyataan pahit. Mia mengidap kanker. Beruntung ia memiliki ayah (Tio Pakusadewo) dan Maia -saudarinya (Alessandra Usman), yang penuh kasih sayang padanya.
Ditengah peperangannya melawan sakit, Mia mempunyai satu impian untuk mewujudkan proyek teater yang berjudul Aku dan Harapanku. Dengan segala upaya, Mia terus berusaha untuk merealisasikan pertunjukannya tersebut. Walaupun kadangkala harus terkendala faktor kesehatan yang menurun. Beberapa kali Mia tak sadarkan diri di tengah proses latihan, sampai-sampai harus dilarikan ke rumah sakit.
Ayah Mia cemas melihat kondisi putrinya, namun posisinya terjebak pada rasa sayang orang tua dan cita-cita yang sedang diperjuangkan oleh sang anak. Sebuah kondisi yang dilematis bersarang dalam sanubarinya. Hingga pada akhirnya kekhawatiran dan rasa cintanya sebagai seorang ayah memutuskan untuk sang putri tetap fokus pada proses penyembuhan. Ia sadar keputusannya ini bukan yang diinginkan oleh buah hatinya. Namun sebagai ayah, ia berusaha untuk tetap melakukan yang terbaik.
Kondisi Mia yang belum kunjung stabil, membuat dokter (Ray Sahetapy) yang menangainya tidak menganjurkan untuk tetap terlibat dalam pertunjukan. Begitupula ayahnya yang semakin memperkuat proteksi Mia demi kesembuhannya. Walaupun begitu Mia tetap bersikeras untuk merealisasikan mimpinya. “Kamu ini masih dalam pengobatan!” tegas ayah Mia. “Tapi aku juga butuh kehidupan!” sahut Mia berlinang air mata.
Hingga waktu mempertemukannya dengan David (Fachri Albar), yang begitu terkesima terhadap semangat yang dimiliki oleh Mia. David lah orang yang mendukung Mia untuk merealisasikan mimpi pertunjukannya tersebut. Begitu juga sebaliknya, tanpa David sadari, Mia terinspirasi prinsip hidupnya yang easy going. “Apa kegiatan kamu biasanya ?” tanya Mia. Dengan santainya David menjawab, “Yah, menikmati hidup.”
Sayangnya kehadiran David, dilihat sebagai hal yang negatif oleh ayah Mia. Berulang kali ayah Mia berusaha untuk menjauhkan David dari sang anak, karena ia merasa pria tersebut hanya memberi khayalan. “Stop memberi khayalan pada Mia!” ujar ayah Mia pada David.
Melihat semangat yang tak juga padam dari sosok Mia, Maia sebagai saudari terdekatnya, merasakan hal yang sama dengan David. Ia merasa perlu untuk Mia melanjutkan mimpinya. Namun disisi lain, ia pun tak ingin melukai segala bentuk kasih sayang yang ayahnya berikan untuk saudarinya tersebut. Maia memposisikan diri ditengah, antara kasih sayang ayah dan mimpi saudarinya.
Kondisi yang semakin dilematis membuat ayah Mia merasakan gejolak yang hebat dalam dirinya. Terlebih setelah melihat jerih payah Mia yang tak pernah padam walaupun berkali-kali diberi peringatan untuk menyudahi proyek teaternya tersebut. Ayah Mia pada akhirnya menyerah dan sadar bahwa buah hatinya perlu menjalani kehidupan yang diinginkannya.
Hubungan Mia dan sang ayah yang sempat berjarak, akhirnya kembali erat seiring dengan diperbolehkannya Mia melanjutkan proyek teaternya. Ayah Mia memberikan sebuah Gelang Harapan kepada Mia sebagai bentuk permintaan maaf juga dukungan terhadap apa yang sedang dicapainya.
Semangat Mia kembali bergelora, ia tak sabar untuk segera menyelesaikan proyek teaternya tersebut. Namun tidak serta merta membuat Mia mengabaikan rasa khawatiran sang ayah, disela-sela kesibukannya mempersiapkan segala sesuatu terkait pementasan, Mia masih harus menjalankan kemoterapi. Walaupun ia sadar hanya ada sedikit kemungkinan untuk sembuh.
Menyadari hal tersebut, Mia berpesan kepada Maia untuk membantunya merealisasikan teater apapun yang akan terjadi. “Mai, lo harus janji. Bantu gue untuk tetap membuat pertunjukan ini berjalan. Walaupun tanpa gue,” ujar Mia. Ucapan tersebut sontak membuat Maia kaget, ia merasa tak percaya dengan apa yang baru saja didengar. “Lo ngomong apa sih ?! Kalau lo emang ngerasa mau mati! Lo gak bakal buang waktu kaya gini.”
Sejenak suasana di antara mereka membeku. “Lo harus kuat,” ujar Maia mencoba membangkitkan semangat hidup Mia. “Di mana ada kekuatan, di situ ada harapan!”
Mia terdiam, “Gue masih punya harapan. Bukan untuk gua. Tapi untuk kalian.” Maia tak mengerti sama sekali dengan apa yang saudarinya katakan. “Karena harapan, gue menjadi kuat.”
Hingga pada akhirnya Maia dibantu David dan produser (Aryo Wahab) berhasil merealisasikan mimpi Mia. Bukan hanya sebagai dedikasi atas permintaan terakhir Mia, namun sebagai bentuk apresiasi terhadap kegigihan serta semangatnya dalam menghidupi hidup dalam kondisi yang paling krusial sekalipun. Pertunjukan teater Aku dan Harapanku berjalan sukses, tiket terjual habis, dan menuai pujian dari berbagai kalangan. Bahkan banyak yang terinspirasi juga termotivasi oleh alur cerita pertujukan teater tersebut. Juga tak sedikit dari penonton merasa bahwa pementasan teater tersebut telah memberikan perubahan yang positif pada diri mereka, khususnya dalam memandang kehidupan ini.
Selepas pertunjukan dan melihat begitu banyaknya respon positif yang datang, Maia akhirnya paham dengan apa yang mendiang saudarinya katakan waktu itu. Harapan yang Mia punya bukan untuk kesembuhannya, melainkan untuk menginspirasi orang banyak, caranya melalui pertunjukan teater ini. Karena harapan tersebut yang membuat Mia kuat untuk menerima takdir bahwa hidupnya tidak akan pernah lama, bahkan untuk sekedar menyaksikan pertunjukan teater impiannya. Mia telah menjadi harapan untuk banyak orang.
Karena memang pada dasarnya, Mia adalah harapan itu sendiri.
I AM HOPE!
(Tulisan oleh Alfian Putra, sebagai bagian kompetisi blog 'Tentukan ending I Am Hope the Movie' yang uplek.com selenggarakan)
-------------------------------------
Saksikanlah I Am Hope The Movie yang akan mulai tayang pada 18 Februari 2016 di bioskop terdekat anda. Sebuah film yang memberikan arahan tentang bagaimana manusia untuk tetap menghidupi hidupnya. Karena kita hanya hidup satu kali. Yang dikisahkan melalui seorang penderita kanker yang berjuang merealisasikan mimpi bahkan dalam kondisi tersulit di hidupnya.
Sebuah film yang diperankan oleh Tatjana Saphira, Tio Pakusadewo, Ray Sahetapy, Fachri Albar, Fauzi Baadilla, dan Alessandra Usman. Yang akan memberi gambaran untuk kita semua tentang bagaimana caranya menghidupi hidup dan tidak pasrah menerima nasib begitu saja.
-------------------------------------
PRE SALE @IAmHopeTheMovie yang akan tayang di bioskop mulai 18 februari 2016. Dapatkan @GelangHarapan special edition #IAmHope hanya dengan membeli pre sale ini seharga Rp.150.000,- (untuk 1 gelang & 1 tiket menonton) di http://bit.ly/iamhoperk Dari #BraceletOfHope 100% & sebagian dari profit film akan disumbangkan untuk yayasan & penderita kanker sekaligus membantu kami membangun rumah singgah.
Follow Twitter @Gelangharapan dan @Iamhopethemovie
Follow Instagram @Gelangharapan dan @iamhopethemovie
Follow Twitter @infouplek dan Instagram @Uplekpedia
#GelangHarapan #IamHOPETheMovie #BraceletofHOPE #WarriorOfHOPE #OneMillionHOPE #SpreadHope
Mia telah berjuang, segala macam cara telah ia lakukan.
BalasHapusharapan...? ya ia adalah seorang yang selalu berpikir positif. ia yakin dengan harapan.
tapi Tuhan berkehendak lain...
https://ladanghoki.wordpress.com/2016/02/17/inilah-3-ending-i-am-hope-yang-anti-mainstream-mana-favorit-sobat/
good artikel bhro, tapi jujur Ane pengennya yang hepi ending hehehe
salam blogger dan salamhoki ya