Hidup zaman sekarang tidak cukup bermodalkan cinta. Sekiranya hal itu yang selalu saya dengar dari mayoritas orang yang pernah saya temui. Ditambah lagi dengan ungkapan bahwa hidup pun harus realistis.
Saya sepakat bahwa hidup memang harus realistis. Walaupun kadang kenyataan adalah output dari mimpi/khalayan. Tapi menomor dua kan cinta dengan alasan bahwa hidup harus realistis terkesan sangat kejam buat saya. Cinta bagaimanapun juga seperti agama (dari kacamata agamis) harus menjadi pedoman utama dalam kehidupan. Karna saya percaya jika semua hal dilandasi dengan cinta segala sesuatu yang nyata ini akan jauh lebih bermakna. Pun sebenarnya, mustahil sekalipun menguraikan cinta dengan kenyataan. Dua komponen yang sejatinya satu kemasan. Cinta adalah pematik kehidupan yang sepi; yang mampu membedakan makhluk hidup dengan benda; pun yang membuat hidup bermakna; juga bergelora.
Karna dengan cinta seorang Delpiero bisa sebegitu terkenalnya sebagai pesepak bola; Brad Pitt bisa terkenal di dunia sinema; Bob Marley begitu dipuja umat reggae dan musik sedunia; George W. Bush menginvansi timur tengah; Munir sesumbar soal HAM; Marsinah keras memperjuangkan buruh; dsb. Mereka semua hanya segelintir orang yang bertindak berdasarkan cinta lalu mengaplikasikannya pada hal yang berbeda.
Lantas jika dalam satu hubungan cinta menjadi nomor dua hanya karena persoalan kenyataan, bukankah itu absurd ? Seorang yang menjalin suatu hubungan dengan cinta tentu tau bagaimana ia akan bertindak untuk terus menghidupi orang-orang yang berada dalam lingkar kasihnya. Seorang Hasri Ainun Besari pun saya rasa menerima Habibie bukan lantaran ia sadar bahwa pria tersebut memiliki kecerdasan yang mampu mencerahkan masa depannya dan kelurganya nanti. Tapi Ainun yakin terhadap cinta yang Habibie miliki akan dirinya, mampu menjadi pondasi yang kokoh bagi keluarganya kelak.
Jadi jika kita masih bersikeras bahwa hidup bermodalkan cinta tidaklah cukup dan sangat tidak realistis. Rasanya perlu kita akui, bahwa diri ini tergolong pribadi yang matrealistis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar