Jumat, 02 Desember 2016

Malam tadi seorang sahabat bercerita mengenai kesepian yang sedang melandanya. Kemudian ia melempar petanyaan pada saya:
"Lu pernah ngrasa gitu (kesepian) gak ?"

Saya jawab, "Pernah."

Yah saya pernah. Tapi itu dulu ketika usia saya masih belasan, atau ketika berseragam putih-abuabu. Selepas lulus hingga sekarang saya mulai berdamai dengan kesepian. Dalam arti menikmati. Biasa saja menyikapi kesepian itu. Masih kalah dengan rasa lapar yang datang dan kadang kelabakan saya hadapi.

Perihal kesepian karena teman misalnya. Sudah tak saya ambil pusing lagi. Sebab hidup memang penuh dengan hal tak terprediksi. Maka saya mengkhendaki siapapun yang datang dan pergi dalam hidup ini. Tak ada yang perlu diratapi apalagi dikutuk. Semuanya memang tak akan pernah berjalan sama seperti sebelumnya.

Saya melepaskan diri dari ketergantungan orang lain. Bukan berarti saya tak butuh orang selain saya. Bahwasanya saya harus menjalin koneksi dengan orang lain sebagai teman, itu harus. Tapi berharap bahwa semua orang akan tetap berada disekitar kita untuk waktu lama atau selamanya, itu yang tidak saya lakukan.

Siapapun orang itu.

Dengan begitu saya tak bermasalah dengan kesepian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar