Selasa, 19 Agustus 2014

Hari ini tidak ada firasat apa-apa kecuali perasaan tidak mengenakan yang timbul berkat bangun siang. Jadwal hari ini cuma pergi ke Tanah Abang untuk membeli sejumlah kain untuk bahan tote bag. Dengan perasaan yang biasa-biasa saja dan mandi yang teramat singkat, aku pun berangkat.

Di sepanjang jalan dari Depok - Tanah Abang, semuanya biasa saja. Cuma sesekali kesal dengan keadaan macet, lucunya aku pun menjadi sumber kemacetan itu sendiri (yah karna aku juga menggunakan sepeda motor). Kebiasaan ku mengarang lirik sembari mengendarai motor pun tiba, situasi seperti ini membuat energi ku terkuras untuk mencocokan setiap aksara. Ku pikir itu lebih baik ketimbang ngdumel gak jelas.

Sampai ketika di daerah Tanah Abang, aku menjajal rute yang tak biasa ku lewati. Biasanya aku memilih belok kiri dan memutar untuk sampai ke toko tujuan. Tapi karna bosan menghadapi macet, ku pikir tak ada salahnya menjajal lewat underpass. Sialnya, ternyata jalan itu tidak menyediakan putaran dan langsung menuju ke arah Cideng. Terpaksa aku harus memutar arah lagi.

Petaka pun dimulai. Motor ku pacu dalam keadaan normal. Sampai aku melihat lampu hijau, aku pun menambah kecepatan, berharap tidak tertinggal. Ketika hampir memasuki garis putih, lampu mendadak merah. Otomatis ku injak rem dengan perlahan, takut motor ini goyang. Tak lama motor berhenti, suara klakson berpadu dengan suara ban yang menahan aspal meruak ketelinga. Dan....BOOOOOOOOOMMMMMMMMMMMMMMMM... aku ditabrak dari belakang oleh mobil.

Beruntungnya aku tidak sampai jatuh, keseimbangan masih terjaga. Aku cuma terdorong hingga ke tengah jalan. Dan pada lampu lalu lintas di sudut lain, sudah memasuki lampu hijau. Dengan perasaan kaget, lemas, ku pacu motor ku.

Perasaan tak karuan. Mengawang. Hampir aku mati.

Sesampainya di jalan yang aman, aku parkirkan motor, beli minum dan rokok. Menghela nafas dan bersyukur. Aku sedikit bingung, reaksi apa yang harus di keluarkan: menangis ataukah tertawa. Namun aku memilih tertawa. Untuk mensyukuri kejadiaan naas itu. Aku tidak ingin berprasangka buruk pada tuhan, bahwa inilah teguran dia karna semalam aku habis menenggak beer di dalam kamar. Namun aku harus berterima kasih banyak pada tuhan ku, ia sungguh baik hati. Aku tidak terjatuh dan hanya bagian belakang motor ku saja yang sedikit trouble.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar